melukis dengan kata

Manusia itu makhluk pekerja. Kita menghabiskan 8 jam waktu untuk bekerja, dan itu senilai Sepertiga dari waktu hidup kita. Jika tidak senang dengan apa yang kita lakukan, maka, sepertiga hidup kita berada dalam penyiksaan. Senangi apa yang dilakukan, cintai apa yang dikerjakan. Berbahagialah dulu, maka anda akan sukses. Sukses itu bukan perkara harta, tapk perkara kesenangan. Jika tidak senang dengan apa yang dimiliki dan dikerjakan, hatta trilyunan pun akan menambah beban. Karena semua itu hasil utangan. Janganlah seperti itu, utang itu, maksimalkan 10% saja dari nilai modal bisnis kita. Agar menjalani hidup bersama keluarga tidak terbebani, dan was -was jika usaha mandek, dan hilanglah kemewahan yang kita dapat. Padahal sudah terbiasa kayam dan disanjung dimana-mana. Setiap orang diberi kantung rezeki masing masing. Tinggal kita mau menyobek, menjahit, dan memperbeaar dengan usaha kita. Jangan terlalu banyak menggunakan kata A. Pakailah kata O.

Blog yang bagus itu, blog yang  bermanfaat bagi pembaca. Sebanyak  apa manfaat yang dirasakan, salah satunya bisa dilihat dari traffic pengunjung yang mengunjungi kembali situs tersebut setelah membaca  pertama kali. Dan tulisan yang berkualitas, itu tidak bisa dibuat dalam sekali jadi. Mesti ada referensi, pengaturan kalimat yang mudah dicerna, dan isi yang disampaikan mudah diterima serta difahami maksud penulis. Di blog ini, saya usahakan update setiap hari, meskipun tidak pada jam yang sama, dan yang terbit hanya satu atau dua judul saja. Sebenarnya saya ingin membuat tulisan yang jenaka, mirip tulisan andrea hirata.  Namun sayangnya, saya bukan orang yang pintar melucu. Semoga Tuhan ringan hati untuk mengampuni dosa orang2 yang tidak mudah membuat kawannya tertawa seperti anda dan sejenisnya. Oke, dalam blog ini, agar lebih bermafaat untuk dunia kepenulisan di negara kita tercinta, maka saya akan menganalisa type, cara, dan model penulisan buku terkenal, ataupun buku yang bagus

Jika bumi bulat, dan elips. Dipojokan manakah dirimu tersesat. Andai kau gambar garis lurus Di titik manakah kau beri warna ddalam lompatan waktu kepingan hatimu yang kau cari. bumi yang kau idamkan. mentari kau caci angain kau pisuhi sampai dimana mulutmu yang berbau cendana berhenti bumi bukan angka yang satu ditambah satu sama dengan empat. saat hatimu tulus menyatakan sesuatu, jangan pernah kau bakar  dengan sedikit air dan es salju. semua menyerah dalam duka dan putus asa. namun segala yang kumiliki, akan tetap menjadi milikmu. dan segala apa yang menyakiti  akan menjadi nanah dalam nadi. sebusuk apapun dunia ini memberimu makan, namun tawamu, tak akan tertutup oleh segelas bir kcil. dan jangan tertawa. karena sedih menunggu dibelakang pintu. bukan dunia tapi surga

Selamat siang sedulur semuanya, terimakasih telah nyasar dan iseng membaca blog saya. Ini post yang ke 2dalam sejarah blog saya. meskipun dulunya banyak tulisan, namun tak hapus semuanya, karena isinya copas dari banyak hal, dan tidak medidik. Kali ini saya kan membahas salah satu Novel karya almarhum Prof Kuntowijoyo, dengan judul "PASAR".  Seminggu lalu, bersama istri sempat iseng ke Gramedia untuk rekreasi, karena sama2 pecinta buku. Dan, nemulah buku karya sang professor, mantan guru besar sejarah Universitas Gadjah Mada tersebut. Setelah membaca novel "Pasar", saya iseng mencari data di google, siapa gerangan pak Kuntowijyo itu. Karena dari segi bahasa, agak mirip dengan Andrea Hirata. Beberapa percapakan yang banyak menggunakan penekanan yang jenaka, ala suku jawa. Novel yang Cukup menghibur, dan sempat membuat saya misuh2 sendiri, merasakan seolah saya ketemu sendiri dengan tokoh utamanya, yaitu pak "Mantri Pasar" yang kolot namun sok.

Pecinta buku, desain, dan kopi. Ke depan, dalam blog ini hanya akan menayangkan pandangan saya tentang buku, desain, baik interior maupun exterior. Beginilah permulaan hari ini, semoga hariku menyenangkan. dan untuk yang nyasar sampai sini, semoga blog ini tidak bermafaat, dan cepat tinggalkan, karena tidak ada isi yang bermutu untuk anda baca. Selamat tinggal, ketemu lagi besok lusa.