Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Personifikasi 1

tidak tahu sejak kapan, tapi dia selalu begitu. memebang buku. Kemanapun dia melangkah, setiap ada tulisan, sobekan koran, dan kalimat ganjil iklan rokok, dia berhenti untuk membaca. Meskipun banyak orang mengatakan dia tak paham apa yang dia baca. Seorang kutu buku yang tolol. Gimin. Nama yang diberikan teman - temannya. Tubuhnya kurus, kulit coklat tua, dan rambut bergelombang. sedikit bicara, tapi kalo sedang bahagia akan menjerit jerit layaknya orang kesurupan. Akan kukisahkan padamu kawan, siapa Gimin ini.  Nama Aslinya adalah Sugeng Santoso. Lahir sebagai bungsu dari pasangan mak Ngatirah dan pak Sugimin. Olok olokan jaman dulu, memanggil nama anak dengan nama bapaknya adalah hal yang lumrah. Panggilan itu tentu saja hanya berlaku pas main dempuran, betengan, gobak sodor, atau pas lagi mancing dan bal balan, dimana sang pemilik nama asli sedang nun jauh kerja di sawah, narik becak, nguli atau lagi nukang.  Kembali ke Gimin. Kenapa dia jadi aktor kita pada tulisan kali i

Berlatih 1

Karena hari ini si bos lagi rapat di Semarang, maka banyak waktu longgar untuk ngeblog lagi sodara2.. Oke, karena hari ini tugas saya hanya merapikan pembukuan dan gambar JP terbaru, maka gambar dan perapian dokumen itu nanti saja setelah makan siang. saat ini, saya akan terus mengetik seperti mahasiswa tingkat akhir sedang mumet mengerjakan skripsi. Dan seperti biasa, blog ini bukan tutorial, namun hanya media belajar saya untuk merangkai kata agar mudah dimengerti. Tak perlu dijelaskan lagi jika memang kurang bermutu kalimatnya, dan banyak yang dak nyambung. Pagi ini, renungan saya adalah, sebenarnya bagaimana sebuah cerita yang runut dan jelas itu. Sudah terjawab. Yaitu cerita yang mengandung 5 W+1H. 1. apa, 6. mengapa 2. kapan 3. dimana 4. siapa 5. bagaimana Tergantung kreativitas penulis lah untuk mengayomi kata tersebut menjadi kalimat nan menarik, dan sedap di baca.  Mengukir diri sendiri. Waktu, adalah jalan setapak. Bukan untuk menemukan siapa dirimu,

Belajar Nulis Tiap Hari

Apa motivasi terbesar ngeblog di sini? Ya untuk melancarkan ngetik di keyboard, mengeluarkan uneg - uneg yang mau meledak karena terus tersimpan di dalam hati, dan melancarkan, mengutarakan isi kepala. juga, berharap kata2 yang tersusun akan menarik seperti pengolahan kata Andrea Hirata di dalam Laskar Pelanginya.  Menulislah kalimat yang bagus. Namun, untuk menuju ke sana, membuat kekurangan fikiran, malah membebani otak, padahal dalam acara menulis ini, tujuannya untuk mengurangi beban dengan tulisan. Menulis adalah sebuah keterampilan. yang nyata, mengetik jadi lebih cepat. Kata yang keluar akan menjadi semakin terstruktur, jels, dan mudah dipahami oleh lawan bicara. Jika kita bisa menggambarkan sesuatu dengan tulisan, maka kata untuk penjelasan suatu teori akan lebih mudah di pahami.  Sebenarnya tulisan ini cukup di publish di FB saja. Tetapi, karena di dalam media sosial yang isinya malah anti sosial dengan banyak hoax di wall, saya jadi males buka beranda. Atau bikin sa

1

Belajar memaknai sesuatu dari setiap kejadian di hidup manusia. Saat dunia dimana tidak ada hal yang bisa menolongmj selain diri sendiri. Menjadi penulis hanyala sekedar merangkai huruf  menjadi kata. Dan kata menyambung menjadi kalimat dengan diakhiri tanda titik. Kalimat tersebut bisa berbentuk bernama puisi, cerpen, pantun, dan jika setebal buku disebut novel. Rangkaian kata, tidak bisa menjadi indah dengan sendirinya, tanpa perjuangan dan air mata. Atau satu kalimat bisa bermakan sangat dalam karena di terkandung hikmah, juga perasaan sang penulis serta hal hidup yang lernah di lalui. Kalimat yang bagus, dan cerita yang tidak membosankan, itu tidak banyak pengulangan dalam setiap bab. Mungkin ada beberapa bagian yang diulang2, namun tetap serasi, karena ada penekanan yang manis. Dan saya menulis ini untuk belajar mengurangi  pengulangan kata dan mengurangi kebosanan pembaca. Setiap apa yang kita lihat, dengar,  dan rasakan ada pengalaman tersendiri. Silih bergantinya sedih dan ta