Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Tak pasti

Mejimhun kehampaan dalam cahaya. Gembira sepi melawan awan kelabu. Mimpi terus bergulir. Layaknya benang waktu mengiris. Kuat kokoh karang merunduk. Takjub pada angin melukis bulan. Jarang ada sentuhan yang menumbuk amarah. Saat sombong menulis umur. Waktu bumi memilih mati. Waktu yang tak habis dimakan dirinya sendiri. Akankah bulan menangis manis. Atau mentari marah membimbing. Hanya lintang gemibtang tidak tidur malam. Alam membentang. Melukis kisah kanvas malam. Dewi dewi turun menyerang sepi. Namun hampa tak mau pergi. Jika saja purnama sekejam singa. Ia akan diam membujuk ombak. Menaikkan jemari berjentik merah. Bunga kuning sedang tersedak. Ia tertawa melepas sari. Saat kumbang dirayu sepi. Ia terbang menangis malang. Kumbang malam tak kenal kjnang. Mereka layaknya demit dan manusia. Hidup dalam beda dunia beda nyawa. Kisah ini taka akan berakhir. Meski bumi yang murah senyum. Bagaimana caranya melepas nadi. Bagaimana membunuh sepi. Kenapa gundah berteman amarah. Dan bahagia m

masih mumet

Hem, kemarin repot banget jadi ndak bisa nulis. Dan, sebagai konsekwensinya, hari ini kudu nulis banyak. Namun lihat kondisisekarang ini, kayaknya ndak mungkin. yah, selain lagi minim inspirasi, juga lagi ndak mau pusing. Ini kan malem minggu. Jadi santailah dulu sebentar. Haha.. Jadi gini, langsung saja. Mulai saat ini, setelah posting 30 konten yang ndak mutu kemarin kemarin itu, mulai sekarang akan menulis sesuatu yang fiksi saja. Atau yang ndak ada curhatnya lagi. Langsung saja : ** Malam menggelap. Layaknya malam biasanya, sepi dan jenuh datang. Menggelapkan siang, menutupnya layaknya mentari tak ada di bumi. Ini tak mungkin diomongkan. Karena lagi tidak ingin menulis tentang cerita. Hanya cuaca. Hanya suasana. Kertas bermesraan dengan meja. Berserak memenuhi meja biar dikira orang kerja. Lagu mendayu -  dayu keras dari laptop. Pemutar balikan fakta. Penggiringan opini public. Macam – macam saja ilmu – ilmu jaman sekarang. Termasuk juga ** Ah pusing. Besok lagi ajal

menjadi lebih baik.

Oke. Kali ini tidak ada bahasan lagi. Alhamdulillah, kemarin sudah bisa membuat sedikit tulisan imajinasi. Mungkin seprti cerpen. Dan kali ini, aku ndak bisa bikin itu lagi. Kaena suasananya ndak tepat. Lagi di kantor. Pinginnya membaca buku tetapi ada pak bos yang lagi sibuk di mejanya. Ndak mungkin saya tidak berempati dengan kelihatan ngetik – ngetik apa.. gitu. Hehe. Mungkin sehabis ini agak santai saya. Karena laporan harian sudah selesai. Laporan harian setahun. Lumayan banyak, menguras energy, dan jam tidur saya jadi morat marit. Kemarin tidur jam 5, tadi pagi tidur jam 3. Dan sekarang, saya sudah harus ngantor lagi, untuk menulis postingan ini. Hikmahnya, saya yang pemalas ini jadi lumayan merasakan, ingat dengan masa lalu saya. Masa lalu si bocah yang doyan kerja keras. Sedangkan sekarang kurang bekerja keras ndak Cuma karena malas, tapi juga factor menunda. Gak onok bedae ya? Alah mbuh sembaranglah. Yang penting, aku ingin menulis dulu. Sesuatu yang berbau sastra, suatu p

cerpen

Semua ada waktunya. Ada masanya kapan kau akan baik, atau kau akan semakin buruk. Namun tenang saja, tidak aka nada yang namannya semakin buruk selama terus berusaha, pantang menyerah, dan tentu saja optimis. Ini sudah beberapa kalinya saya menulis hal yang tidak mutu mengenai apa yang diucapkan hatiku. Tertuang disini tidak jelas, namun apalah daya. Hanya ini yang bisa ku lakukan agar bisa dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran. Pembelajaran tidak akan menyusahkan. Pembelajaran juga tidak menyakitkan. Namun mungkin bagi sebagian orang, ini memakukan. Dan saya juga malu membaca ulang tulisan yang saya tulis ini nanti. Hanya menulis saja, lalu posting. Tak ada edit dan dibaca lagi setelah itu. Entah sengawur apapun, dan nglantur kemana – mana tidak jelas. Kalau kemarin – kemarin menulis ini dipotong jadi 2, separuh separuh. Sekarang diusahakan akan ditulis penuh, tanpa potongan. Apa yagdimaksud potongan adalah target menulis jumlah kata. Bukan dari keseluruhan tulisan

semangat siang

Hari ini adalah hari yang besar. Mulai perubahan, target baru, dan kemandirian yang baru. Ada beberapa penyesuaian aktifitas dan tentu saja kebiasaan yang mulai berubah. Kau harus lebih dewasa lagi. Kali ini kita akan membahas sedikit tentangmu, yag mungkin lagi mulai bersemangat dengan hari baru yang diberikan Tuhan padamu. Nikmatilah itu. Nikmati kesenangan dan indahnya perubahan yang segera dimulai ini. Suatu saat nanti, karakter dan integritas akan terbentuk dengan senririnya, dan kau akan menjadi anggota tim yang diandalkan. Pasar? Tentu mereka akan menginginkanmu. Saat ini aku akan bekerja penuh semangat, tak ada lagi kesedihan apalagi keputus asaan. Mengeluh tak akan merubah keadaan. Eh merubah ding. Merubah menjadi lebih buruk, dan tentu saja ada kemalasan yang akan datang menjadi bertambah, dan tidak produktifitas dalam hal itu. Orang yang tidak produktif, akan dibuang pasar. Market, dan mereka yang tak berterimakasih dengan apa yang ada, akan dihilangkan dalam muka perusa

Komitment

Aku perduli, akan kuselesaikan janjiku pada komitmenku padamu. Tak ada yang leih penting dari itu sekarang ini. Memberikan papan skor untuk bertumbuh. Tak ada jalan lain. Jalan kemalasan sudah harus dibuang jauh. Penyesalan adalah harga yang harus dibayar saat menyiakan masa muda ini. Aku sudah pernah menyiak – nyiakannya dahulu kala masih sekolah. Tak akan terulang lagi dalam masa sekolah ku yang sekarang ini di perusahaan. Dan di umur kepala dua yang akan segera menginjak kepala tiga. Tak bisa dibiarkan seperti ini terus menerus. Malam sudah melewati pertengahan. Namun tak semakin gelap. pekatnya sudah diurus oleh lampu kota yang hingar bingar.  Semua orang tahu bahwa diriku ini adalah seorang pecundang. Bukan orang yang bisa menepati kata – katanya. Bahkan istriku pun tertwa akumemiliki komitmen. Haha.. seorang pemalas, penunda, dan untungnya beruntung bekerja di perusahaan besar namun belum begitu ketat menajemennya membuatku semakin tak terurus menangani masalah penundaan pe

Kisah Lain

berhasil ada harga yang harus dibayar, begitu pula dengan gagal. Bahkan, mungkin kegagalan harganya lebih mahal dari pada keberhasilan. Jika ingin berhasil dalam hidup, tentu semua tahu harganya. Kerja keras yang cerdas, jujur dan berintegritas, juga skill dan keberanian yang mumpuni. omong kosong soal yang penting jalan dulu, usaha dulu. persiapan belakangan. Mau perang tanpa persiapan, sama halnya menyerahkan nyawa pasukan pada musuh. Realistislah kawan. jadi pengusaha itu tidak mudah. dan menjadi karyawan juga lebih susah. jangan hitam putih begitu. sukses diukur dari uang. meskipun uang memang standar kesuksesan saat ini, namun orang kaya yang bajingan juga bertebaran dimana - mana. kita ini sekarang krisis mental orang baik. kalo mau lihat orang kaya, noh di jakarta jalannya dah kembang kempis keselek mobil.  sebelum kaya itu menjadi harta, cobalah dulu untuk menjadi orang yang bermartabat. orang yang terhormat. manusia berintegritas yang semakin lama ini semakin nipis juml

Tentang ksatria

Jangan takut dan malu kawan. Tangisan itu bukan pertanda kelemahan hati. Itu menandakan kau itu masih manusia. Emosimu itu tidak salah. Dan air mata bukanlah milik pecundang. Jangan membandingkan dengan artis. Air mata memang adalah bukti penghayatan bagi mereka. Kau bkan artis. Dan itu murni, hatimu meringis dengan apa yang terjadi sekarang. Aku bersamamu. Saat sudah puas kau curahkan segala bentuk nestapa yang menggoda. Aku tetap bersamamu. Bukan untuk membantumu bangkit, tapi menemani perjalanan yang belum tuntas ini. Sampai akhir nanti, saat malaikat maut yang datang menantang kita. dan diapun akan tetap kita lawan. Tak ada kata menyerah sampai Tuhan sendiri yang memutuskan apakah kita ini pantas di sanjung atau di maki. Menjadi terlaknat atau selamat, tergantung darimana kita memandang. Tak ada yang perlu ditakutkan. Jika yakin, hajar terus, pantang mundur. Gunung kita orat arit, sungai kita belah, lautan kita kuras. Setan kita sikat, iblis kita babat. Keyakinan pada diri send

cobalah hal baru

Adzan di Hand phone menggetarkan mimpi – mimpi yang semu buram dalam gelayut remang. Pagi sudah datang.  Geliat tubuh, renggangkan otot, molet, mungker lsgi, mata kethap – kethip. Lihat jam, malas malasan, lalu duduk. Melamun. Seperempat jam terlewat, tarik nafas panjang, mengumpulkan kekuatan, lalu berdiri. Wudhu, sholat. Lalu tidur lagi. Cericit burung sudah lama sepi. Matahari kekuningan menyapu bumi. Syahdu. Seduh kopi, ndak peduli kethep masih mbludak di gerbang mata. Yang penting kopi datang, masalah hilang. Nyruput dengan khusyuk, nylomot cangkem dengan sebatang lintingan. Obat hari itu adalah lintingan dewe. Nyruput kopi saat mulut pait oleh asap dan nikotin. Hari ini libur. Sabtu. Anak rantau, bocah proyek, jauh dari anak istri. Asap menggulung lagi. Mengeluarkan segala angan dan kerinduan. Akan sawah, bebek, parit, kali, dan hijau padi. Ohh… padi. Indah sekali kala menghijau dan menguning. Meskipun tak juga memberikan uang berlipat di sawah, namun ada kehangatan dan kas

curhat pisuhan

Suara NDX AKA nyaring ceria menyanyi di speaker. Sukab karya seno gumira tergeletak merana di sanding gagang telpon. malam yang larut mendekap jakarta. pagi menjelang. kopi habis, berkas berserak diatas meja seolah terabaikan. padahal merekalah sumber pendapatan. Berkas - berkas dan dokumen berisi progress proyek, bobot pekerjaan, dan tagihan. Tanpa mereka, perusahaan tak akan jalan. Sudah beberapa bulan ini aku tak merokok. Tapi masih tetap nyandu kopi. Kopi sudah seperti nafas dan makanan. Sesuatu yang memiliki rasa itu bernyawa. Itu kata filosofi kopi. bahkan telek pun punya rasa. yang hanya ayam saja yang tahu, dan lele, juga babi yang doyan makan kotoran. sedang kita manusia makan kotoran luwak yang katanya fermentasi itu. sayangnya aku belum pernah menyeduh kopi tahi luak yang katanya enak itu. Untungnya jadi orang tidak kaya2 amat adalah tak pernah makan kotoran. ingatanku berceceran. banyak yang telah terjadi. Salah satunya adalah ingin menjadi penulis. menjual buku. berha

Bagaimana menjadi konglomerat Bisnis

Gambar
Pada postingan kali ini, saya akan mengulas satu buku yang cukup menginspirasi bagi saya pribadi. Semoga juga memberikan hikmah bagi anda yang mampir di blog ini. "Jangan puas hanya jadi laopan (BOS). Jadilah Taipan (KONGLOMERAT)". "How to be a Taipan" adalah nama bukunya. Ditulis oleh William Wang, seorang senior business consultant di " Think Different Consulting Firm ". Penulis buku best seller, juga peneliti. Itu yang tertera dalam tentang penulis di halaman terakhir. Dalam buku ini dibagi dalam 3 bagian, dengan total 15 bab. Bab pertama, tentu saja tentang " mindset ". Pola pikir, adalah lentera yang menunjukkan jalan dalam mendaki tujuan. Dan bagaimana pola fikir yang dibutuhkan untuk menjadi sang bangsawan? Ya silahkan beli dulu buku terbitan gramedia ini. Ini bukan endorser,hanya ulasan dari saya yang telah membacanya. Bukunya bagus. Enak dibaca. :) Bab ke dua, itu mengenai "mencari kangtao". tidak ada terjemahannya. Namun,

Branding Diri Kita Untuk Bertahan Hidup

personal branding. saya mulai memikirkan hal itu. Seperti apa saya saat ini ya? ndak pengen nulis sebenaranya. tapi tuntutan nasehat "Kebiasaan adalah karakter". jadi saya menulis ini agar bisa menjadi seorang yang berkarakter dalam menulis. Kali ini saya membayangkan sebuah personal branding. Sampai saat ini saya ndak memikirkan untuk membranding seperti apakah Rahmad Santoso ini? Ingin diukir dengan apa jiwa manusia ini. Mengingat sudah jaman digital, dimana personal branding sangat mempengaruhi karir kita para pekerja. Selain mempengaruhi para pekerja, personal branding jufa sangat mempengaruhi kita nantinya jika ingin berwirausaha. Personal branding tidak hanya ada di dunia mbak Maya, tapi yang sering terlupakan adalah personal branding di dunia nyata. "you are what you think". Apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri itu penting. Dan mendengar dirimu seperti apa menurut "pendapat" orang lain juga tidak kalah pentingnya. Karena kesan yang dipi

maybe this is normal

i will study whatever. with this blog, i'm start to learn. with this stuff, i will go on. I'm just regular employee. Not special i think. i don't know what i will write. I don't care about what this like. My laptop is ASUS. core i5. four GB Ram, and 500 GB hard disk internal. i have one cell phone Nokia, forget it series. And one tablet too. Samsung. galaxy tab 3 V. Enough with my tools. Lets continue about my jobs. My name is Rahmad Santoso. You can call me Rahmad, Mamad, Memet, or what ever you like. i don't care about that. But, just one thing. Never, ever call i'm PKI. Because that danger. PKI is like living ghost in my country. if you called PKI, ah.... you will hope died must be peaceful than life with PKI in your name.  I'm work on a contractor company. My degree is Naval Architect. But i finally work on electrical mechanical power system company. my career is great. i hold four jobs for four people. that is Project Control, Drafter, Admin Fin

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

Blank. Pemgen nulis sesuatu, tapi ndak ada ide. Yadahlah. Ini jadi tulisan sembarang. Intinya nulis dulu. Mengalir saja, layaknya sungai. Air inspirasi pastinakan membawa kita lebih dalam. Air hanya akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Hingga akhirnya ke laut. Berkumpulnya dari segala jenis air. Marilah kita menulis. Apapun itu. Mengalir saja. Tahap pertama dalam menulis itu adalah  yang penting enak dibaca, mudah dimengerti. Perkara kualitas yang ingin dicapai itu akan berjalan seiring waktu. Kualitas itu berbanding lurus dengan jam terbang. Juga lingkungan, dan apa yang kita baca. Untuk yang bercita - cita menjadi penulis novel, banyak banyaklah membaca buku - buku ilmihah. Anda sudah memiliki keahlian memelintir kata, mengocok musim, dan merusak majaz. Makamdengan ditambah bahan yang akan diharu biru. Dengan menambah keilmiahan di dalam tulisan, akan  menjadi aneka bunga berwarna warni sendu. Dan untuk kawan - kawan yang penulis ilmiah, saya sar