Tak pasti
Mejimhun kehampaan dalam cahaya. Gembira sepi melawan awan kelabu. Mimpi terus bergulir. Layaknya benang waktu mengiris. Kuat kokoh karang merunduk. Takjub pada angin melukis bulan. Jarang ada sentuhan yang menumbuk amarah. Saat sombong menulis umur. Waktu bumi memilih mati. Waktu yang tak habis dimakan dirinya sendiri. Akankah bulan menangis manis. Atau mentari marah membimbing. Hanya lintang gemibtang tidak tidur malam. Alam membentang. Melukis kisah kanvas malam. Dewi dewi turun menyerang sepi. Namun hampa tak mau pergi. Jika saja purnama sekejam singa. Ia akan diam membujuk ombak. Menaikkan jemari berjentik merah. Bunga kuning sedang tersedak. Ia tertawa melepas sari. Saat kumbang dirayu sepi. Ia terbang menangis malang. Kumbang malam tak kenal kjnang. Mereka layaknya demit dan manusia. Hidup dalam beda dunia beda nyawa. Kisah ini taka akan berakhir. Meski bumi yang murah senyum. Bagaimana caranya melepas nadi. Bagaimana membunuh sepi. Kenapa gundah berteman amarah. Dan bahagia m