menjadi lebih baik.

Oke. Kali ini tidak ada bahasan lagi. Alhamdulillah, kemarin sudah bisa membuat sedikit tulisan imajinasi. Mungkin seprti cerpen. Dan kali ini, aku ndak bisa bikin itu lagi. Kaena suasananya ndak tepat. Lagi di kantor. Pinginnya membaca buku tetapi ada pak bos yang lagi sibuk di mejanya. Ndak mungkin saya tidak berempati dengan kelihatan ngetik – ngetik apa.. gitu. Hehe.
Mungkin sehabis ini agak santai saya. Karena laporan harian sudah selesai. Laporan harian setahun. Lumayan banyak, menguras energy, dan jam tidur saya jadi morat marit. Kemarin tidur jam 5, tadi pagi tidur jam 3. Dan sekarang, saya sudah harus ngantor lagi, untuk menulis postingan ini. Hikmahnya, saya yang pemalas ini jadi lumayan merasakan, ingat dengan masa lalu saya. Masa lalu si bocah yang doyan kerja keras. Sedangkan sekarang kurang bekerja keras ndak Cuma karena malas, tapi juga factor menunda. Gak onok bedae ya? Alah mbuh sembaranglah. Yang penting, aku ingin menulis dulu. Sesuatu yang berbau sastra, suatu penggambaran yang baik dan indah.
Laptopku tiba – tiba ae suka hitam sendiri di tengah nulis. Ini sudah berjalan sekitar dua hari mungkin. Ini masalah layar, atau Cuma salah setting saja belum paham. Nanti coba goggling untuk kejelasannya. Semoga ada penjelasan yang pas, masuk akal, dan problem solved.
Oke, cukup disini dulu basa basinya. Kali ini saya kepingin sesuatu yang berbau penggambaran indah. Penuh bunga dan serbuk sari. Hhh… banyak target dan kebiasaan yang tak tercapai minggu ini. Tulisan masih dibawah angka 2000. Mungkin akan saya lengkapi kalau sudah libur dan senggang. Desain dari tekla, SAP, dan render SU pun juga belum ada yang kesampaian. Semoga tidak buruk raportnya minggu ini. Sepertinya dibutuhkan presentasi dari setiap kegiatan yang akan diusahakan untuk istiqomah dilakukan stiap hari. Dan presentasi itu mengutarakan, eh menunjukkan mana yang lebih penting dulu. Atau menurut urgensinya dalam hal peningkatan kecakapan. Mungkin desain dan perhitungan SAP di angka 10%, menulis 60%, dan struktur tekla di angka 5%, dan untuk SU di angka 25%. Setelah dijumlahkan, nanti akan ketahuan seberapa jauh berkembang tiap minggunya. Dan tentu saja tiap bulan ada presentasinya tersendiri.
Hari ini harus lebih baik dari kemarin kalau jare mbah Yai. Kalau mungkin untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin agak susah. Karena tiap hari ada momen tertentu, dan tentu saja kegiatan yang ndak sama dengan kemarin. Apalagi jumlah jam  juga tidak bertambah. Tetep 24 jam saja per harinya untuk menambah kuantitas dan kulalitas hidup kita. Jadi, bagaimana kita menjadi pribadi yang lebih baik? Aku yo gak ngerti rek. Ya, dari pengalaman dan mungkin apa yang saya renungkan, kita bisa terus menjadi lebih baik bukan dengan jumlah kegiatan yang lebih berkualitas. atau kuantitas pekerjaan kita semakin banyak. Semakin banyak yang bisa kita selesaikan. Jadi, apa yang bisa membuat kita lebih baik dari kemarin? Pendapatku sih ilmu dan pengalaman kita terus bertambah setiap hari. Jadinya termasuk dalam akumulasi ilmu dan pengalaman.
Semakin kita membiasakan diri untuk belajar, untuk menambah ilmu, dan bersosialisasi semakin sopan, semakin banyak teman. Mungki dengan begitu kita jadi pribadi yang lebih baik. Semakin khusyuk dan tenang dalam beribadah, semakin tenang dalam berdzikir dan memuji Tuhan, maka itu bisa dikategorikan sebagai manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Mungkin dalam tulisan akan saya bahas mengenai orang yang sholat dan ibadah kenceng, namun semakin tidak tentram, tapi semakin gersang dan takut murka Tuhan. Semoga saja ndak dipenjara dan dilaporkan polisi. Hahaha… lagi musim melaporkan orang yang tidak setuju dengan kelompok, itu semakin meresahkan. Dan juga semakin berbahaya bagi kebebasan berpendapat. Sitik – sitik lapor pulisi. Gak lucu lah kalau diterus terusin.
Oke, kembali untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kontinyu itu wajib ada. Atau istilah religi nya itu istiqomah. Kalau kita melakukan banyak hal hari ini dan kemudian bermalasan sebulan, itu gak ada yang namanya lebih baik. Lebih bobrok mungkin iya. Dan jadilah orang yang merugi. Membuang waktu yang tidak bisa kembali. Semoga teori Einstein tentang waktu yang bisa dijelajahi itu suatu saat bisa dipecahkan manusia. Dibuatkan alat biar bisa mealng lang buana sampai ke jaman walisongo dulu. Namun, meskipun waktu nanti pada akhirnya bisa dijelajahi, kita tetap tiak bisa mengundur usia. Maksudnya, pada jaman dulu waktu SMA anda melalkukan kesalahan yang memalukan bangsa, Negara, dan agama. Misalkan. Saya ndak sebut kita, karena elo aja kali. Gitu. Kembali ke masa pas SMA anda, mungkin bisa menaiki mesin waktu milik doraemon. Namun, anda yang kembali itu adalah tetep anda yang usianya balik itu. Dengan usia yang udah tua atau dewasa misalkan. Jadi, kesimpulannya adalah, meskipun waktu bisa dijelajahi, namun umur tiak bisa di back date. Tidak bisa kita mengulangi hal yang sama pada moment yang sama.
Masing masing orang memiliki sudut pandang yang berebda. Kalau saya sering menyesali hal yang telah berlalu. Tapi istriku tidak. Ia selalu berpikir dulu sebelum bertindak. Perkara malas sekalipun. Saat malas milsalnya, ia akan brpikir ia memang malas, mengampuni diri sendiri, dan bersedia menanggung akibatnya. Ia akan bermalas-malasan sampai puas. Terserah nanti akan terjadi seperti apa. Yang jelas, ia tak mau menyesal untuk masa lalu. Itu istriku.
Pengembangan diri ini tidak komplit. Karena hanya penjelasan obyektif dari saya pribadi, dan pengalaman yang telah dilalui. Riset dan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, mungkin ada banyak terdapat di gramedia, gunung agung, atau took – took buku lain di dekat anda. Intinya, belajar untuk menjadi orang yang lebih baik dengan menguasai habit. Menguasai kebiasaan. Lakukan it uterus menerus, maka anda akan menjadi lebih baik lagi. Dan lebih tepatnya, jika dilakukan pada jam yang sama setiap harinya.
Saya berat untuk melakukan hal yang sama setiap hari di jam yang sama karena kesibukan yang tak terduga. Solusina ya, harus tetap dilakukan meskipun tidk pada jam yang sama, namun terus dikerjakan. Pernah saya mendapat saran dari mantan pacar saya yang sekarang sudah tak rabi. Menjadi pribadi yang tepa waktu itu gampang. Semudah menjadi manusia yang sholat tepat waktu. Setiap denger azdzan langsung sholat entah itu dengernya lewat mushola, masjid, atau hp sekalipun. Yang jelas, sholat diawal waktu. Efek lainnya adalah, mungkin doa kita akan lebih cepat terkabul. Karena kita mendahulukan ibadah ari pada yang lain. Tapi ya jangan sholat thok, ihtiarnya jangan ditinggal.

Itu saja untuk hari ini. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

10 oktober 2017

Novel "Pasar", Buku Karangan "Kuntowijoyo"