curhat pisuhan

Suara NDX AKA nyaring ceria menyanyi di speaker. Sukab karya seno gumira tergeletak merana di sanding gagang telpon. malam yang larut mendekap jakarta. pagi menjelang. kopi habis, berkas berserak diatas meja seolah terabaikan. padahal merekalah sumber pendapatan. Berkas - berkas dan dokumen berisi progress proyek, bobot pekerjaan, dan tagihan. Tanpa mereka, perusahaan tak akan jalan.

Sudah beberapa bulan ini aku tak merokok. Tapi masih tetap nyandu kopi. Kopi sudah seperti nafas dan makanan. Sesuatu yang memiliki rasa itu bernyawa. Itu kata filosofi kopi. bahkan telek pun punya rasa. yang hanya ayam saja yang tahu, dan lele, juga babi yang doyan makan kotoran. sedang kita manusia makan kotoran luwak yang katanya fermentasi itu. sayangnya aku belum pernah menyeduh kopi tahi luak yang katanya enak itu. Untungnya jadi orang tidak kaya2 amat adalah tak pernah makan kotoran.

ingatanku berceceran. banyak yang telah terjadi. Salah satunya adalah ingin menjadi penulis. menjual buku. berharap laku jutaan kopi, dan naik level dari manusia setengah kaya atau setengah miskin, menjadi seutuhnya kaya. Pulang, ndak usah ke proyek lagi, nunggoni bojo yang ayu, di rumah ngetik, buku jadi, dijual ke penerbit, laku milyaran royaltinya. haha...
Indah sekali.

terlalu indah untuk menjadi kenyataan. apakah tidak mungkin? di dunia ini tak ada yang tidak mungkin. namun juga tidak ada yang mudah. Sudah pernah kucoba nulis buku. ya,, buku yang snagat bagus. atau rangkuman buku yang sangat bagus menurutku. itu dulu. kupamrkan ke guru, kawan, dan semua tersenyum. untuk menguatkanku tentu saja. dan akhirnya... buku itu ku kirim ke penerbit. tidak ada jawaban hingga sekarang. mungkin sudah 8 tahun. buku itu...
ku baca lagi sekarang. dengan perspektif dewasa yang sudah mumpuni. haha.. aku bahkan malu sekali membuat buku itu sekarang.

lama tak menulis lagi. bahasaku kini semakin tumpul dan membosankan. tipikal ornag tua. bisa kau lihat sendiri dalam blog ini. apakah aku menyerah??

nyerah ndasmu!! lha kalau menyerah tentu blog yang sudah berumur 4 tahun ini tak akan kuhidupkan lagi. di sela sela bikin laporan, progress harian, mingguan, dan bulanan, meskipun seminggu sekali tetap akan ku update. bukan, bukan untuk pembaca setia. aku tak punya pembaca setia di sini. pengunjungnya hanya 1, 2, dan tertinggi 3 dalam satu hari. lebih sering dikunjungi 0 daripada 1 di statistik. menyerah hanya akan menimbulkan penyesalan. hanya, tata bahasa, dan bentuk bahasa harus lebih baik.

menulis ini layaknya curhat. iya, ini curhat. karena pikiranku blank. Untuk membuat cerita dikarang -  karang aku dak ahli dari dulu. namun percaya atau tidak, dulu jago bikin puisi. dan pandai merayu sampek intuk bojo ayu.

istriku sayang. untung sman datang. mengajak ke toko buku. sudah hampir 8 tahun tidak menjamah perpustakaan dan buku karena kesibukan. saat engkau datang, membeli buku, mulai dari situ ada anggaran 1 buku tiap minggu. sekarang bahkan 2 buku rata - rata sekarang. dan..
aku mulai berani nulis lagi. meskipun hasilnya masih hancur, saat benang tak berharga, layaknya lidi yang sebiji. ketika datang pesulam, benang menjadi kain. lidi menjadi kisah menarik dalam tekukan seni.

semakin banyak menulis, semakin jarimu peka dalam mencium bau nikmat bahasa. Kita Indonesia adalah bangsa sastra. Betapa banyak hikayat dan hasil karya para orang tua kita dalam kisah nusantra. pertahankan itu. jangan tuna bahasa. Pantun, rima, nada, sasmita, dan pisuhan kita itu kaya. cukimai, jancuk, jangkrik, gathel, asu, pitek, raimu, ndasmu, matamu, itu semua milik kita. ndak cuma mother fucker atau shit tai aja. ada nikmat dan kelegaan setelah misuh. ada tawa setelah misuh, dan ada jotosan setelah misuh. suuuu assuuu....!! rasane lego cuuk...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

10 oktober 2017

cerpen