Komitment
Aku perduli,
akan kuselesaikan janjiku pada komitmenku padamu. Tak ada yang leih penting
dari itu sekarang ini. Memberikan papan skor untuk bertumbuh. Tak ada jalan
lain. Jalan kemalasan sudah harus dibuang jauh. Penyesalan adalah harga yang
harus dibayar saat menyiakan masa muda ini. Aku sudah pernah menyiak –
nyiakannya dahulu kala masih sekolah. Tak akan terulang lagi dalam masa sekolah
ku yang sekarang ini di perusahaan. Dan di umur kepala dua yang akan segera
menginjak kepala tiga. Tak bisa dibiarkan seperti ini terus menerus.
Malam sudah
melewati pertengahan. Namun tak semakin gelap. pekatnya sudah diurus oleh lampu
kota yang hingar bingar. Semua orang
tahu bahwa diriku ini adalah seorang pecundang. Bukan orang yang bisa menepati
kata – katanya. Bahkan istriku pun tertwa akumemiliki komitmen. Haha.. seorang
pemalas, penunda, dan untungnya beruntung bekerja di perusahaan besar namun
belum begitu ketat menajemennya membuatku semakin tak terurus menangani masalah
penundaan pekerjaan.
Aku tak
melakukan ini untuk membuat mereka percaya dan menarik pandangan mereka. Dan kemudian
mengakui bahwa ini adalah aku yang baru. Tidak. Aku tidak melakukannya untuk
pembukian kepada mereka. Aku melakukan ini, karena ketakutanku akan penyesalan
besok. Saat semua sudah pada puncak prestasi dan pencapaiannya. aku hanya bisa
memandang dari bawah. Karena selama mereka merajut tangga naik, aku tertawa dan
tidur siang. Makan nikmat, penuh dengan lema, daging, dan manisnya minuman. Kekecewaan
karena tidak melakukan yang terbaik itu menyiksa kawan…
Kau akan
menyesalinya seperti diriku jika tidak berusaha sampai darah penghabisan. Oke,
inisalah. Karena aku menasehatimu yang lebih bermakna dalam menangani
penghidupan ini daripada aku yang masih saja berkutat dengan apa yang mesti
dikerjakan dulu sekarang. Dan terjebak dalam kenikmatan menembaki computer dalam
game.
Tidak, tidak
salah dalam bersenang – senang. Namun seriuslah dalam kesenanganmu. Bekerjalah lebih
keras demi kesukaan dan kecintaanmu pada sesuatu. Ini semua nasehat untuk
diriku sendiri. Bukan untukmu. Aku menulis ini dengan tujuan pengingat pribadi
setiap hari. Lakukan yang terbaik, cintai apapun yang dilakukan, dan perlakukan
barang – barangmu dengan kasih sayang. Kau emmiliki itu karena kau diijinkan
memilikinya.
Laptopku sayang,
entah sampai kapan kau akan bisa terus menemaniku sampai kantor mengambilnya. Meskipun
aku jatuh cinta pada kemampuanmu dalam software kelas berat dan banyak. Ini pertama
kalinya aku puas dan bersemangat dengan kemampuan sebuah benda. Kau semangat
saat menghotung dan menggambar dengan SAP, merancang steel stri=uktur dengan
tekla, menggambar dengan CAD, serta asik render di Sketch Up. Aku menyukaimu
laptopku. Sebelum masanya habis, kita akan bermain sampai puas. Setiap minggu akan kita hasilkan satu gambar dengan photo
realistic. Satu perhitungan dengan SAP, serta pembesian dan pondasi ngawur di
Tekla. Mungkin akan di tambah dengan archicad kalau lagi longgar. Archicad itu
hanya bonus. Bukan intinya. Tapi tidak ada salahnya untuk diusahakan dengan
serius.
Hargamu lumayan
mahal. Entah aku akan membeli seperti dirimu lagi atau tidak. Namun semoga, kau
memberiku yang lebih baik darimu. Dengan harga mungkin diatas sepuluh juta. Dan
kau memberikannya dengan sukarela, sebagai kado perpisahan kita.
Apa yang menarik
saat manusia bosan? Ya tentu saja bermalas malasan. Bersyukurlah kaliyan yang
emmiliki waktu untuk bersantai. Berarti akupun juga harus bersyukur. Namun,
saya pernah mendengar jika Tuhan sangat membenci manusia yang memiliki waktu
namun tidak bekerja menghasilkan sesuatu, dan juga tidak melakukan ibadah. Manusia
– manusia tak berguna mungkin. Dan… aku kadang merasa diantara mereka yang
menunda dan malas itu.
Oh Tuhan… apakah
bermain game itu juga sama dengan yang kau benci? Karena tidak menghasilkan
ketaatan, apalagi menjadi pekerjaan. Ah tidak tahu. Apalagi game itu nikmat
sekali untuk membunuh waktu. Dan smartphone yang bajingan itu semakin menambah
RAM dengan harga murah, sehingga game HD dengan mudah bisa dimainkan dengan
batrey HP ditambah power bank.
Tak peduli
apapun yang aku tulis ini berguna atau tidak, yang penting jangan berhenti
sampai selesai. Ini komitmennya. Besok sudah harus bekerja lagi. Ada jadwal
yang mesti diselesaikan, ada laporan yang mesti dikirimkan, dan surat undangan
FAT untuk client. Diantar ke Gandul sana. Dan.. aku tak akan telat, apalagi
bangun kesiangan. Komitmen kerja lebih penting dari pada komitment apapun saat
ini. Karena komitment kerja yang menghidupi saya saat ini. Yang memberikan
uang, yang bisa untuk membangun rumah mewah dan keindahan di dalamnya.
Blank…. Aaa.. harus
nulis apa lagi ya???? Embuhlah. Penting jangan berhenti. Bertahan dan kuatlah
jariku, kau harus tetep kuat menari sampai ini selesai. Suara you tube
melantunkan lagu dari One Ok Rock dari jepang. Suaranya menghentak, band yang
ditunjuk dalam soundtrack film samurai X. lagunya enak, dan klipnya juga
syahdu. Film yang sungguh apik samurai X itu. Keren kau… harus tonton!! Dah beredar
bajakannya di berbagai situs streaming illegal. Haha..
Kau tahu kawan? Aku
belum mandi sejak pagi tadi. Ya.. aku tahu kau tak peduli. Karena akupun hanya
peduli dengan diriku sendiri. Hhh.. lemesh juga nulis yang tidak berarti
seperti ini setiap hari. Oh hatiku dan otakkku, kapankah kau memiliki inspirasi
dan ilham untuk mengucapkan sesuatu yang lebih indah dan bermakna gitu. Ndak kayak
gini dan sekarang ini. Isinya muk cangkeman dak mutu melulu. Kalau ndak jam,
malam, curhatan, atau nasehat tak mutu. Kehabisan ide.
Suatu hari,
ingin sebenarnya menerbitkan buku yang beneran. Buku entah tentang perjalanan,
cinta, atau sastra. Yang penting berharga untuk kau beli kawan. Meskipun ini
masih semrawut, semoga awal ini bisa membukan jalan menemukan caraku sendiri
dalam menuturkan cerita. Kisah, kelucuan, dan sesuatu yang berguna untukmu para
pemirsah sekaliyan…
Tak ada pic
disini. Ini mungkin juga kekurangan. Atau bukan mungkin, ini memang kekurangan
blog ini. Besok, mulai tiap akhir pecan, akan kubuat screenshoot tentang
arsitektual atau gambar renderanku di sini. Dengan begitu, mungkin akan lebih
berwarna. Lewat blog ini, akan kita lihat seberapa perkembangan diriku ini
setiap minggunya. Semakin terpuruk atau semakin banyak berkarya. Meskipun hanya
diterbitkan di blog sendiri. Dan tak ada yang lihat. Karena saking terpencilnya
dalam rayahan bukit puncak peringkat google. Aku sudah menyerah tentangSEO
bangsat itu. Sumit dan kerap berubah. Tak apalah, ini hanya aku dan mesin
pengecek google saja yang lihat. Meskipun di hati kecil pengen juga sih punya
banyak pengikut dan follower.
Practice make
perfect. Jika kamu berlatihnya dengan teknik yang tepat, arah yang jelas, dan
ada skor. Tentunya juga ada monitoring yang menunjukkan sampai dimana kau saat
ini.
“thanks”
Komentar
Posting Komentar