Branding Diri Kita Untuk Bertahan Hidup

personal branding. saya mulai memikirkan hal itu. Seperti apa saya saat ini ya?
ndak pengen nulis sebenaranya. tapi tuntutan nasehat "Kebiasaan adalah karakter". jadi saya menulis ini agar bisa menjadi seorang yang berkarakter dalam menulis. Kali ini saya membayangkan sebuah personal branding. Sampai saat ini saya ndak memikirkan untuk membranding seperti apakah Rahmad Santoso ini? Ingin diukir dengan apa jiwa manusia ini. Mengingat sudah jaman digital, dimana personal branding sangat mempengaruhi karir kita para pekerja. Selain mempengaruhi para pekerja, personal branding jufa sangat mempengaruhi kita nantinya jika ingin berwirausaha.

Personal branding tidak hanya ada di dunia mbak Maya, tapi yang sering terlupakan adalah personal branding di dunia nyata. "you are what you think". Apa yang kamu pikirkan tentang dirimu sendiri itu penting. Dan mendengar dirimu seperti apa menurut "pendapat" orang lain juga tidak kalah pentingnya. Karena kesan yang dipikirkan orang lain adalah cermin dari pandangan kita terhadap diri sendiri. Jika Kesan yang diungkapkan kawan dan orang yang kita kenal beda dengan deskripsi yang ingin kita tunjukkan, maka itu bisa jadi koreksi yang bisa kita ubah untuk menjadi lebih dekat dengan karakter yang ingin kita tunjukkan.

Pernahkah anda mengalami masalah dengan karakter, dengan sifat yang melekat di diri kita? Saya saat ini sedang mengalaminya. 😀 Kabar baiknya, sifat kita bisa kita sesuaikan. Kita sesuaikan dengan apa yang kita inginkan. Saya pribadi ingin dikenal sebagai orang yang Jujur, Komitmen, Tegas dan Tuntas, dan Berkompeten. Standar kesuksesan saya adalah bisa menggenggam ke 5 prinsip tersebut smapai akhir hayat. Namun, sampai saat ini, saya masih belum sesuai ke lima sifat tersebut menurut saya pribadi. Saya tulis itu lima kata dalam buku catatan kecil, saya baca tiap hari 100 kali layaknya wirid, agar mencapai alam bawah sadar, dan seluruh tubuh bergerak menuju ke lima sifat tersebut, mematrinya menjadi karakter.

kembali ke personal branding. kebanyakan dari kita, kehilangan jati diri, identitas yang ingin kita sematkan pada pribadi kita sendiri. Mulailah dengan pertanyaan "saya ingin dikenal sebagai apa?" jawab pertanyaan itu dulu. jangan banyak - banyak membuat daftarnya, cukup maksimal anda tidak keberatan, atau kebanyakan. karena kalau kebanyakan, akan sulit terlaksana, karena kita mikir langsung yang tidak mungkin.

 Manusia yang berkarakter, teguh memegang prinsip itu tidak langka. Saya yakin anda akan menjadi salah satu dari kelompok manusia yang kuat dalam memegang prinsip. seorang yang berprinsip menambah presentase keselamatan. Bedakan prinsip dengan idealisme. Prinsip itu lebih kepada sifat manusia, sedangkan idealisme adalah kepercayaan. kalau mau di mix sih terserah wae wish. lha itu hidup dan diri anda sendiri. jangan biarkan saya merusaknya... 😀


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

10 oktober 2017

cerpen