Bagaimana menjadi konglomerat Bisnis

Pada postingan kali ini, saya akan mengulas satu buku yang cukup menginspirasi bagi saya pribadi. Semoga juga memberikan hikmah bagi anda yang mampir di blog ini. "Jangan puas hanya jadi laopan (BOS). Jadilah Taipan (KONGLOMERAT)". "How to be a Taipan" adalah nama bukunya. Ditulis oleh William Wang, seorang senior business consultant di "Think Different Consulting Firm". Penulis buku best seller, juga peneliti. Itu yang tertera dalam tentang penulis di halaman terakhir.

Dalam buku ini dibagi dalam 3 bagian, dengan total 15 bab.
Bab pertama, tentu saja tentang "mindset". Pola pikir, adalah lentera yang menunjukkan jalan dalam mendaki tujuan. Dan bagaimana pola fikir yang dibutuhkan untuk menjadi sang bangsawan? Ya silahkan beli dulu buku terbitan gramedia ini. Ini bukan endorser,hanya ulasan dari saya yang telah membacanya. Bukunya bagus. Enak dibaca. :)

Bab ke dua, itu mengenai "mencari kangtao". tidak ada terjemahannya. Namun, isi dari bab ini lebih ke spiritual, jodoh, kehendak langit / nasib, kehendak bumi / usaha, dan Ali Baba. Yang menarik menurut saya adalah "ali baba" ini. Saya yang sudah 4 tahun bekerja di perusahaan kontraktor nasional melihat betul apa yang di sebut dengan "Ali" dan "Baba" ini. Entah itu di sektor petinggi perusahaan, sampai di bagian terbawah bagian pelaksana lapangan.

Bab ke tiga, tentu saja "Menjaga Kehwee". Menjaga harta yang dicari seumur hidup, dan bagaimana menikmatinya. Ada bab kewajiban dan pantangan, saran untuk generasi penerus, serta penutup.

Oke, dari keseluruhan buku, buku ini bukan buku yang membosankan. Kalimatnya mengalir, dengan teknik bertanya untuk berguru, bukan bertanya untuk wawancara. Terkesan sekali bahwa sang penulis sangat menghormati yang ditanya, dengan kalimat "sabda" untuk membahasakan sang taipan yang jadi nara sumber.

Dalam buku ini juga diterangkan sekilas perjalanan bisnis taipan, suka duka dalam perjalanannya di Indonesia, mulai dari jaman bung Karno, jendral Suharto, Gus Dur, hingga Megawati, dan jaman pak Jokowi sekarang ini. Kilas sejarahnya cukup berwarna, dan bisa menunjukkan dasar dari "mind set" sang Taipan. Bagus untuk referensi untuk diterapkan di negara kita, yang penuh dengan gonjang - ganjing ini. Sebaiknya yang dibaca oleh oleh kita yang pribumi, untuk sedikit memahami saudara kita yang tionghoa, dan perjalanan hidup mereka.

Mungkin anda akan melihat sisi mata duitan, atau mata keuntungan. Terserah dengan kacamata mana anda melihatnya. Namun yang pasti, di sini tertulis kerja keras tetaplah harga yang harus dibayar untuk kesuksesan. Dan syarat memulai bisnis, tentang pertemanan, keadilan, kejujuran, dan tentu teknik bisnis yang berputar. Bisnis itu untung atau tidak, kapan untungnya.

Saya share cover depannya, agar tidak salah ambil buku.

Kalimat bijak hari ini. :
"Bisnis yang bener itu, kamu keluarnya berapa, dapetnya berapa."
Keep it simple.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

10 oktober 2017

cerpen