Novel "Pasar", Buku Karangan "Kuntowijoyo"

Selamat siang sedulur semuanya, terimakasih telah nyasar dan iseng membaca blog saya.
Ini post yang ke 2dalam sejarah blog saya. meskipun dulunya banyak tulisan, namun tak hapus semuanya, karena isinya copas dari banyak hal, dan tidak medidik.

Kali ini saya kan membahas salah satu Novel karya almarhum Prof Kuntowijoyo, dengan judul "PASAR". 
Seminggu lalu, bersama istri sempat iseng ke Gramedia untuk rekreasi, karena sama2 pecinta buku. Dan, nemulah buku karya sang professor, mantan guru besar sejarah Universitas Gadjah Mada tersebut. Setelah membaca novel "Pasar", saya iseng mencari data di google, siapa gerangan pak Kuntowijyo itu. Karena dari segi bahasa, agak mirip dengan Andrea Hirata. Beberapa percapakan yang banyak menggunakan penekanan yang jenaka, ala suku jawa. Novel yang Cukup menghibur, dan sempat membuat saya misuh2 sendiri, merasakan seolah saya ketemu sendiri dengan tokoh utamanya, yaitu pak "Mantri Pasar" yang kolot namun sok.

Sebelum lanjut ke hal menarik apa dalam buku, ada baiknya saya ceritakan sedikit tentang sang pengarang. Dan tentu saja hasil kompilasi dari beberapa sumber web.

Prof Kuntowijoyo lahir di Bantul, kota Yogyakarta yang nyaman, pada hari sabtu pahing, 18 September tahun 1943. Atau 18 Ramadhan 1362 Hijriyah.
Menurut neptunya yaitu 18 (sabtu =9, pahing=9).

Watak orang yang lahir pada sabtu kliwon biasanya memiliki perasaan "lakuning geni" atau bersifat seperti api. Mudah marah, ambisius, dan mudah berkelahi jika kepribadiannya diusik. namun juga pemaaf. Karena mudah marah, maka tidak memiliki dendam. Jika tidka suka, langsung diomongkan didepan, diselesaikan saat itu juga. Jika tidak terima apa maunya, jika sudah selesai, jangan diungkit lagi. Typikal seorang gentleman, bukan pengecut yang banyak mendendam dan beraninya di belakang sambil menghasut. Apakah Prof. Kuntowijoyo berwatak seperti itu, hanya beliau dan saudara, anak, dan kawan dekat yang tahu. Semoga ada saudara atau teman yang nyasar di blog ini, dna komen tentang pribadi beliau yang lebih baik.

Prof Kuntowijoyo, mulai menyukai sejarah, sejak masih sekolah di tingkat ibtidaiyah, diajar oleh pak Mustajab, guru ngaji yang menerangkan peristiwa sejarah islam dengan dengan cara  yang dramatik. Saking bagusnya cara bercerita pak Mustajab, hingga Prof. Kun kecil merasa seoalh mengalamai sendiri peristiwa sejarah tersebut. Dan mulai dari sana, sang professor mencintai sejarah, hingga menjadi Guru Besar UGM, meraih gelar Prof dari Universitas Columbia di Amerika sana. Negerinya paklik Sam.

Professor Kun, telah menulis lebih dari 50 buku. dan saya sedang berburu buku "Mantera Penjinak Ular" yang telah mendapat pernghargaan dari MASTERA (Majelis Sastra Asia Tenggara).

Menurut saya, Buku yang bagus itu bukan buku yang penuh dengan nasihat, tetapi buku yang menjabarkan 1 nasihat dalam satu buku, tanpa menulis sekalimat pun nasihat itu. Sebuah buku yang membangun, dan membuat pembaca menjadi lebih baik lagi. 

Lalu, bagaimana dengan buku pasar itu? 
silahkan baca sendiri, ndak akan saya kasih tahu seperti apa, karena cukup satu kata dari saya, buku yang bagus, dan rekomended untuk dibaca. 

beginilah capturenya dari laptop, dengan uka2 di belakangnya. ahaha....



Selamat Sore, dan semoga anda kepergok dengan buku ini, lalu kita bisa sharing bersama. :)
See U next time, dalam label buku berikutnya, akan saya pamerkan buku karya Eka Kurniawan yang tekah dialih bahasakan sampai negeri para samurai dengan judul "CANTIK ITU LUKA"

(ditulis jam 2, selesai jam 4 kurang).
Jian kurang cepet Nulise.
alah penting seneng wae Lur...
Urip nik iso susah, ojo mewah2. 
Nikmati hidupmu kawan..


"Tak ada lagi orang jawa yang lain. Juga Camat, juga kepala polisi. Ah, tahunya apa camat - camat sekarang. Adu jago saja patohan, membuat candrasengkala mesti ke pak Mantri Pasar. Inilah Kelirunya. Zaman Dulu pegawai itu mesti tahu sastra... Bukan sekedar baca tulis..."



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulislah. Agar Tak Terhapus Dari Sejarah

10 oktober 2017

cerpen