Di pojok kamar
Menusuk di hati, rambut bergempmbang yabg terurai. Menetes bulir air pelahan dari kelopak mata yang tertutup. Kaus lengan oendeknya pasrah melekat membalut kulit langsat. Keremangan malam yang mendekap bumi perlahan. Gelapnya yang pekat dilawan suar lampu dari tiap jalan dan rumah yang menyalakan pelita lisyrik. Sunyi yang biasa membayangi si gadis tak mampu di lawan oleh aroma tawa dari tetangga yang sedang asik tertawa.
Teringat darinya, kejadian menggiris hati. Sebuah surat undabgan. Undangan pernikahan.
Komentar
Posting Komentar