Sekedar Berbagi
Masih ingin
tetap menulis, meskipun ndak puny aide blas. Hehe.. untuk menulis yang baik,
butuh fitamin tulisan. Apa fitamin dari sebuah tulisan? Mungkin beberapa
diantaranya adalah membaca, pergaulan dengan kawan – kawan yang lucu, nyleneh,
pengalaman pahit yang jadi guyonan,dan lain lain. Tulisan saya ini masih
terlalu datar, biasa, bahasa Indonesia yang baku, dan kadang tidak nyambung.
Atau malah banyak yang tidak nyambung? Entahlah. Semoga tidak bikin eneg
pembaca dengan sikap suka – suka saya ini.
Oke, kali ini
saya akan menceritakan sedikit kisah, dari buku yang telah say abaca. Ini bukan
resensi, tapi sekedar hikmah dan pengalaman apa yang saya dapat setelah membaca
tulisan di buku tersebut. Buku yang akan saya ulas ini adalah buku fiksi, karya
andrea hirata. Judulnya “AYAH”. Dulunya, kukira isinya menceritakan tentang
ayah sang andrea, karena di banyak kisah dalam memoir lascar pelanginya, beliau
sering mengagumi ayahnya sang pendiam dan baik hati tersebut. Dan… tentu saja
saya salah.
Ayah, adalah cerita
yang mengisahkan sebuah kisah cinta unik dari si buruk rupa miskin, dan
penggila bahasa. Kisah cinta yang unik, seorang yang berjuang tanpa henti,
setia pada satu buah hati, setia pada satu wanita yang suka kawin dan nikah
lagi dengan beberapa orang. Kisah ini membuatku merenung.. kalo pak Sabari itu jauh
bertahun – tahun ditinggal istrinya, dan hanya setia padanya, apa yang terjadi
dengan … yah sesuatu yang sarulah. Dengan nafsunya. Hahaha…. Jangan dibawa
emosi kawan, itu hanya pikiran isengku saja. Yang jelas, untuk saya yang sudah
beristri, menjaga kesetian adalah harga yang pas, ndak bisa dinego. Kisah keren
ayah, sering membuatku tertawa dan menangis sendiri. Karena ada beberapa bagian
yang mengingatkan ku akan perihnya rindu pada seseorang yang tak
tertanggungkan. Saya meskipun sudah bongsor dan subur kayak gini, bahkan sudah
beristri, kadang masih sering sesenggukan merindukan sang bapak saya yang telah
melanglang buana di alam baka.
Dalam novel
ayah, banyak kejadian lucu dan unik. Saya hargai penulisan pak Andrea Hirata
tersebut, dalam menyembunyikan sang tokoh utamanya. Layaknya sang superman,
keluar pada akhir cerita. Kalau punya uang dan ada waktu, cobalah sedikit beli
di gramedia, atau took buku. Semoga ndak menyesal. Hehehe….
Kemudian, buku yang
telah say abaca lagi, karya pak Kuntowijoyo dengan judul “pasar” buku jaman
dulu yang mengisahkan tentang kejadian di area pasar gemolong, dengan pak
Mantri pasar yang jadi tokoh utama, paijo sang ajudan atau tukang tarik karcis
yang baik. Saya sering dibuat anyel sendiri dengan ke sok bjaknya sang mantra,
dan senyum dengan keluguan Paijo. Hidup mereka seputar pasar, burung dara, sang
mbak Bank yang cantik nan aduhai namun cueknya minta ampun. Serta yang bikin
seru adalah antagonisnya, juragan Kasan Ngali. Kisah ini unik, bagus, dan pengalaman
yang membuat nyenengne adalah adanya paijo. Sang tukang tarik karcis dengan
talenta bertarung, pemain bola unggulan, dan memiliki relasi sampai dengan
kepolisian, gara – gara suka main bola. Cara penekanan dalam setiap kata dan
kalimat keren banget deh. Agak mirip dengan mas Andrea.
Setelah buku ke
dua adalah “Pasar”, buku ketiga yang sudah baca adalah “Cantik itu Luka” buku
tebel banget, namun tetep keren untuk dibaca. Karya mas Eka Kurniawan, mungkin
sekarang akan dialih bahasakan di bahasa jepang. Sebuah novel yang sungguh
tidak biasa. Tentang Dewi Ayu sang blesteran indo belanda yang jadi pelacur,
kehidupan anak2 nya yang penuh intrik, anak mantunya yang runyam semua, dan
saya agak sulit menggambarkan kisahnya. Sebuah kisah pelik, namun runut, penuh
loncatan, dan pada loncatan bab, akan diuraikan siapakah orang yang disebut
dalam peran diawal. Awalnya hanya tahu namanya, namun berikutnya dikupas tuntas
mulai dari awal lahir hingga lahirnya. Contohnya adalah pertarungan sang
pendekar Maman Gendeng dengan Edi Idiot. Awalnya hanya diceritakan siapa Maman
Gendeng dengan detail, lalu bertarung dengan Edi Idiot. Setelah menang,
menceritakan Pak Pendekar dengan gaya hidupnya di lingkungan yang baru, namun
setelah loncat beberapa bab berikutnya, diceritakan siapa Edi Idiot itu. Mulai
dari masih orok, masa kecil, hingga dewasa kenapa bisa menjadi bergelar Edi
Idiot. Keren dah. Ndak menyesal saya beli buku itu. Setengah rusuh sih. Baiknya
dibaca oleh orang yang sudah menikah, atau yang sudah dewasa. Karena ada
beberapa adegan yang syur. Hehe… tanks mas Eka, bukumu keren abis yang itu.
Saya sebenarnya bertanya – Tanya. Bagaimana sampeyan bisa dapet inspirasi
menulis novel kayak gitu. Mulek, njlimet, namun jelas. Angkat gelas sprite
untuk anda. Semoga jadi karya yang melegenda.
Berikutnya yang
keempat, terakhir yang saya bahas pada episode kali ini adalah karya orang
asing, tepatnya inspirasi dari paklik Sam, Uncle Sam, atau paman Sam. Dan S
Kennedy. Judulnya no Rules. Tidak ada aturan untuk menjadi sukses. Sukseslah
dengan caramu sendiri, dengan apapun yang kau miliki. Terdengar sangat klise,
dan jangan anggap saya sok bijak. Orang belum sukses gitu bicara kesuksesan.
Kemaruk, off side, kebablasen.
Jangan
hakimi saya dulu, saya ini hanya menuliskan apa yang saya rasa keren, dan sudah
saya baca 100 persen. Buku no Rules, sebenarnya buku yang bagus. Buku
sebenarnya ding. Emang bagus sih bukunya. Saya harus bongkar lemari saya untuk
tahu penulisnya. Cz agak lupa. Karya Dan S Kennedy, silahkan cari sendiri di
internet siapa itu mister Dan, atau pak Kennedy tersebut. Saya males mau
browsing. Cz sayalagi ndak ada koneksi internet. Saya nulis ini pun di kamar
mess, di ms word yang nantinya akan saya paste di blog ini tentunya. Buku motivasi
yang diterjemahkan dengan bagus, runut, kalimatnya mudah dimengerti, dan yang
penting, menginspirasi.
Tak
perlu bertanya, saya akan menjelaskan, sebagai bonus, atau melengkapi agar
tidak kurang dari 1000 kata, saya akan cerita kenapa saya ngebet nulis 1000
kata perhari. Ini semua karena sebuah buku keren, dengan judul “Manage Your Day
to Day”. Buku yang menginspiraasi bagi saya, mungkin juga bagi anda, atau buku
yang membosankan bagi istri saya. Dengar judulnya, langsung masuk black
listnya. Haha… Menyenangkan punya istri yang males dengan motivasi, dan
menggilai novel. Sbenarnya yang pecinta buku adalah istriku, namun yang
terobsesi dengan membuat perpustakaan di rumah adalah aku. Jangan Tanya minat baca saya, bisa kawan
– kawan lihat sendiri dari tulisan yang tidak runut ini, dan sering ada
kesalahan ketik. Jadi, saya menghabiskan 1 buku dalam seminggu. Sedangkan sang
wanitaku itu bisa 2 – 3 hari katam 500 lembar buku, padahal dia juga sibuk
sebagai ibu rumah tangga.
Cukup
sekian dulu tulisan ini, semoga bukan dikira pamer, tapi sekedr berbagi. Semoga
harimu menyenangkan kawan… lakukan yang terbaik hari ini, agar tidak menyesal
esok hari.
Have
a nice dream bro…
Komentar
Posting Komentar